Jumat, 05 Mei 2017

PEMBELAJARAN KLASIKAL

Model Pembelajaran Klasikal
Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini
Dosen Pembimbing:
H.Suismanto
Logo UIN SUKA.jpg 
Disusun Oleh:
1.Nur Indah M                     (164300
2.Siti Fauzia Hadiyati          (164300
3.Suryani Tri Astuti             (16430048)
Prodi PIAUD (B)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016/2017



Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadiratNya yang telang melimpahkan rahmat, hidayah dan inyahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang metode pembelajaran klasikal.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memprlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimaksih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan biak dari dari segi susunan kalimat maupun tata bahasnya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami.
Ahir kata kami berharap semoga makalah kami yang bertema metode pembelajaran klasikal ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
 

Yogyakarta,  12 April 2017
   
                                                                                             
Penyusun



           



BAB I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Model pembelajaran adalah suatu design atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Penyusunan model pembelajaran di RA didasarkan pada silabus yang dikembangkan mennjadi perencanaan semester, Rencana kegiatan mingguan(RKM) , dan Rencana kegiatan harian(RKH). Dengan demikian model pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai dengan rencana kegiatan. Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di PAUD, diantaranya model pembelajaran klasikal yang akan dibahas dalam makalah ini.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pembelajaran klasikal
2.      Apa tujuan pembelajaran klasikal
3.      Apa metode yang biasa digunakan dalam pembelajaran klasikal
4.      Apa teknik yang biasa digunakan dalam pembelajaran klasikal
5.      Langkah metode pembelajaran klasikal
6.      Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran klasikal

C.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian pembelajaran klasikal
2.      Mengetahui tujuan pembelajaran klasikal
3.      Mengetahui metode yang digunakan dalam pembelejaran klasikal
4.      Mengetahui teknik yang biasa digunakan dalam pembelajaran klasikal
5.      Mengetahui langkah metode pembelajaran klasikal
6.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran klasikal



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pembelajaran Klasikal
Suatu kenyataan yang sering kali kita lihat, sebagian besar pengajaran di sekolah-sekolah menengah dan di pergurua tinggi diberikan secara klasikal. Artinya, pengajar memberi penjelasan kepada sejumlah murid atau mahasiswa secara lisan. Banyak yang menganggap bentuk pengajaran klasikal tersebut merupakan bentuk yang paling tepat. Selain karena dipandang efisien, mereka dahulupun di ajar dengan bentuk pengajaran seperti itu.
Pada dasarnya dengan bentuk pengajaran klasikal seorang pengajar dapat mengajar suatu kelompok dengan jumlah murid yang tak terbatas. Pada kenyataannya selama pengajaran klasikal itu murid harus mengerjakan dua hal yaitu mendengarka dan membuat catatan. Ada dua pendapat mengenai hal ini. Pendapat pertama menyatakan mendengar dan mencatat bukan pekerjaan yang sulit bagi mahasiswa. Mereka dapat melakukan kedua hal itu. Tetapi bagi pelajar sekolah menegah rupanya kedua hal itu sulit untuk dilakukan. Guru harus mencari waktu khusus untuk mendiktikan bahan yang harus dicatat oleh murid sebagai cara untuk sedikit meringankan kesulitan.
Pendapat lain mengatakan, kita jangan sampai keliru, karena menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Mclheis pada tahun 1968 ternyata setelah mengikuti kuliah mahasiswa hanya dapat mengingat empat puluh persen dari informasi terpenting yang disampaikan oleh pengajar. Dengan demikian dapat dikatakan walaupun kuliah mimbar munkgin baik karena dengan itu pihak mahasiswa tidak banyak menemui kesulitan dalam hal mendengarkan dan mencatat, tetapi hanya membeerika akibat yang kurang menguntungkan pula.
 Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan di pendidikan pra sekolah, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat indidvidu anak. Pengajaran klasikal adalah model pembelajaran yang biasa kita lihat sehari-hari. Pada model pembelajaran ini, guru biasanya mengajar antara 30-40 orang siswa dalam suatu ruangan. Para siswa mempunyai kemampuan minimum untuk tingkat itu dan diasumsikan untuk mempunyai minat dan kecepata belajar yang relative sama. Dengan kondisi seperti ini, konidisi belajar siswa secara individual baik menyangkut kecepatan belajar, kesulitan belajar dan minat belajar sulit untuk diperhatikan oleh guru. Pada umumnya cara guru dalam menentukan kecepatan menyajikan dan tingkat kesukaran materi kepada siswa berdasarkan pada informasi kemampuan siswa secara umum. Guru terlihat sangat menominasi dalam menentukan semua kegiatan pembelajaran. Banyaknya materi yang akan diajarkan, urutan materi pelajaran, kecepatan guru mengajar dan lainnya ada ditangan guru.
Metode pembelajarn klasikal biasanya menuntut disiplin yang tinggi dari para siswa, dan guru memiliki otoritas penuh di ruang kelas. Setiap anomsli sekecil apapun bisa membuat murid harus berdiri bangau disamping papan tulis sepanjang jam pelajaran atau terkena sengatan lemparan kapur oleh guru. Hasil belajarnya memang biasanya luar biasa, hafal luar kepala, monocolor, dan anti kritik. Kebenaran itu tunggal dan tidak boleh dipertanyakan. Pembelajaran klasikal cederung digunakan guru apabila dalam proses belajarnya lebih banyak  bentuk penyajian materi dari guru. Penyajian lebih menekankan untuk menejelaskan sesuatu materi yang belum diketahui atau dipahami siswa. Adapun pendekatan Klasikal Menurut Para Ahli yaitu:
1.      Pembelajaran klasikal menurut Aunurrahman yang menyataka bahwa model pembelajaran klasikal lebih menitikberatkan pada peran guru dalam memberikan  informasi melalui materi pelajaran yang disajikan. Model pembelajaran klasikal menggunakan pembelajaran kelas dalam proses pembelajaran.
2.      Adapun menurut Dimyati dan Mudjiono yang menyatakan bahwa pembelajaran kelas yaitu melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu pengelolaan kelas dan pengelolaan pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran klasikal tidak sepenuhnya berpusat kepada guru saja, akan tetapi peran siswa juga dituntut secara aktif pada proses kegiatan belajar mengajar.



B.     Tujuan Pengajaran Klasikal
Pengajaran klasikal merupakan kemampuan belajar yang utama. Hal itu disebabkan oleh pengajaran klasikal merupakan kegiatan mengajar yang tergolong efisien. Secara ekonomis,pembiayaan kelas studi lebih murah, oleh karena itu ada jumlah minimum siswa dalam kelas. Jumlah siswa dalam kelas pada umumnya berkisar anara 10 sampai 45 orang. Dengan jumlah tersebut seorang siswa dapat belajar dengan cara klasikal berarti melaksaakan dua kegiatan sekaligus, yaitu pengelolaan pelajaran. Penciptaan kelas dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar.


C.     Metode yang Biasa Digunakan Dalam Pembelajaran Klasikal
a.       Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih oleh guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsure paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan untuk melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar infomasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru.
b.      Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya piker. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok-pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.

D.    Teknik yang Biasa Digunakan Dalam Pembelajaran Klasikal
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakuka seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Pembelajaran klasikal yang dibahas dalam makalah ini adalah menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan teknik probim-promting agar pastisipasi dan aktivitas siswa tinggi. Pada umumnya siswa akan belajar berpikir-bekerja secara individu, sehingga mereka dapat melatih diri untuk memupuk rasa percaya diri. Urutan kegiatan dalam pembelajaran klasikal yaitu:
a.       Guru menjelaskan definisi
b.      Membuktikan rumus
c.       Membeeri contoh
d.      Memberi soal latihan

E.     Pendekatan yang Tepat dalam Pembelajaran Klasikal
Dalam melaksanakan suatu proses belajar mengajar, sebaiknya guru melakukannnya dengan menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran.kegiatan mengajar yang dilakukan guru dengan pendekatan tertentu akan bermakna, apabila materi yang diberikan kepada siswa dapat dimengerti oleh sebagian besar siswa atau seluruh siswa. Harus dipahami bahwa guru kadang-kadang dalam mengajar melakukan pendekatan denga cara lain sedangkan siswa juga melakukannya dengan pendekatan yang tidak diberikan oleh gurunya. Misalnya guru menyampaikan operasi penjumlahan dengan pendekatan garis bilangan, tetapi siswa dapat melkukannya dengan pendekatan himpuanan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran klasikal biasanya menggunakan pendekatan spiral. Pendekatan spiral adalah pendekatan yang dipakai untuk mengajarkan konsep. Selanjutnya dikatakan bahwa pendekatan spiral materi tidak daiajrkan dari awal sampai selesai dalam sebuah selang waktu, tetapi diberikan dalam beberapa selang waktu yang terpisah-pisah.
Pada selang waktu pertama konsep diajarkan secara sederhana, misalnya dengan cara intuitif melalui benda-beenda konkrit atau gambar-gambar sesuai dengan kemampuan murid. Pada tahap berikutnyakomsep yang diajarkan secara sederhana dapat diperluas lagi. Secara singkat dapat diakataka pendekatan spiral merupakan sauatu prosedur yang dimulai secara sederhana dari konkret ke abstrak, dari cara intuitif ke analisa dari eklplorasi kepenguasaan dalam jangka waktu yang cukup lama, dalam waktu yang terpisah-pisah mulai dari tahap yang paling rendah hingga tahap yang paing tinggi.

F.      Langkah Metode Pembelajaran Klasikal
1.      Mengamati, yaitu kegiatan yang dilakukan siswa membaca, mendengar, menyimak, melihat dengan atau tanpa alat.
2.      Bertanya, kegiatan belajar yang dilakukan siswa yaitu mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
3.      Mengumpulkan informasi, kegiatan belajar yang dilakukan yaitu siswa melakukan eksperimen, membaca sumber lain delain buku teks, mengamati objek atau kejadian, aktivitas wawancara dengan narasumber.
4.      Mengasosiasi atau menalar, kegiatan belajar yang dilakukan yaitu siswa mengolah informasi yang telah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun dari hasil kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
5.      Mengkomunikasikan, kegiatan belajar yang dilakukan siswa yaitu menyampaikan hasil pengamatan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya. 


G.    Kelemahan Dan Kelebihan Model Pembelajaran Klasikal
·         Kelemahan
1.      Mudah menjadi verbalisme
2.      Yang visual menjadi rugi, dan yang mendengarkan yang benar-benar meneerimanya.
3.      Bila terlalu sering dugunakan akan membuat bosan.
4.      Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
5.      Cenderung membuat sisw pasif.
·         Kelebihan
1.      Guru mudah meguasi kelas.
2.      Mudah mengorganisasikan kelas.
3.      Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang banyak.
4.      Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
5.      Lebih ekonomis waktu.
6.      Member kesempatan guru untukmenggunakan pengalaman, pengetahuan, dan kearifan.
7.      Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pembelajaran klasikal mencerminkan kemampuan utama guru, karena pembelajaran klasikal ini merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang tergolong efisien. Pembelajaran secara klasikal ini berarti bahwa seorang guru melakukan dua kegiatan sekaligus yaitu mengelola kelas dan mengelola pembelajaran. Pengelolaan kelas adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan pembelajaran secara baik dan menyenangkan yang dilakukan di dalam kelas.
Dalam hal ini guru dituntut kemampuannya menggunakan teknik-teknik penguatan dalam pembelajaran agar ketertiban belajar dapat diwujudkan. Pengajaran klasikal dirasa lebih sesuai dengan kurikulum yang uniform. Yang dinilai melalui ujian yang uniform pula. Pengajaran klasikal merupakan keharusan dalam mengahdapi sejumlah murid yang membanjiri sekolah akibat demokrasi, industrialisasi, pemeretaan, dan pendidikan atau kewajiban belajar.





Daftar Pustaka



Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (cet. V, Bandung: Alfabeta, 2007). S.
Nasution, Berbagai Pendekatam dalam Proses Belajar Mengajar, (cet., VII, Jakarta: Bumi Aksara, 2000).






1 komentar: